posisi tidur bayi
Bayi terlahir dengan tengkorak yang lembut, dan masih bisa berubah bentuk. Dengan alasan ini, bulan-bulan pertama bayi harus diperhatikan posisi kepalanya. Jangan sampai kepalanya tertekan pada titik-titik tertentu terlalu lama, yang akan membentuk kepalanya menjadi rata (tidak bulat-’peyang’) dititik-titik tertentu. Walau kalau dipikir-pikir lagi, kepala rata dibagian belakang akan mempermudah memasang sanggul dibandingkan dengan kepala bulat…hehehehe…
Dulu, ketika anak saya baru lahir disarankan oleh dokternya untuk tidur terlentang dengan kepala SELALU miring. Miring ke kanan, bergantian dengan miring ke kiri. Dengan demikian kepala bagian belakang tidak terbebani yang mungkin membuat tulangnya menjadi rata. Pergantian arah kepala juga penting, sehingga tidak ada bagian yang lebih rata dari yang lainnya antara sisi kanan muka dan sisi kiri muka.
Selain waktu tidur, gunakan waktu bermain bayi anda dengan posisi telungkup yang juga akan memperkuat tulang leher dan tulang punggungnya sebanyak mungkin tentu saja dengan selalu diawasi. Hindari bayi terlalu sering menyandar pada satu sisi di tempat-tempat lainnya seperti di ayunan, stroler, atau carseat.
Tidur telungkup tidak direkomendasikan oleh dokter karena berdasarkan riset sekitar tahun 1990-an banyak bayi yang meninggal tiba-tiba terutama ketika tidur yang dikenal dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) dan tidur telungkup disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya. SIDS ini terutama menyerang anak 2-4 bulan. Walau saya percaya selama tidur telungkupnya terawasi, Insya Allah baik-baik saja (dhika tidur telungkup sejak usia satu bulan).
Hal lain yang perlu diperhatikan sehubungan dengan SIDS adalah tempat bayi tidur:
- Tidak boleh tidur di alas yang terlalu empuk yang memungkinkan badannya ‘tenggelam’ dan menutupi lubang hidungnya.
- Tidak menyimpan benda-benda empuk di sekitarnya, misalnya bantal, guling, atau boneka empuk
- Bila selimut dirasakan perlu, pasang hingga batas dadanya dan selipkan ujung-ujungnya dibawah kasur. Atau berikan pakaian yang lebih tebal, sehingga tidak diperlukan selimut.
Dengan mengikuti nasihat di atas, Alhamdulillah kepala dhika tidak peyang. Hal ini terjadi pada anak teman, yang ketika bayinya selalu tidur dirangkul pada sisi tertentu, sekarang kepalanya asimetris. Anak teman yang lain ketika tidur kepalanya selalu menghadap ke atas , sekarang kepala bagian belakangnya menjadi rata.
Bagaimana dengan anak Anda?
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar
Jangan Bengong Aja Silahkan Berkomen disini..