Novel Twilight Versi Indonesia (Full)
Ketika Isabella Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit persolon, sepasang mata keemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik yang membuat Isabella terpikat. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyingkapkan rahasia paling kelamnya.
Sejujurnya, novel bertema cinta jelas bukan favorit saya. Itu sebabnya setelah melihat sinopsis Twilight untuk pertama kalinya, saya tidak terlalu berminat membacanya, meskipun ada kata “vampire” menggelitik rasa ingin tahu. Pesan pertama saya untuk yang masih tidak memiliki gambaran apa-apa mengenai buku ini namun penasaran ingin membacanya, jangan berharap akan menemukan banyak banyak misteri yang melingkupi kehidupan vampir. Tiga perempat buku ini berisi cerita cinta dan cerita tentang bagaimana perasaan sang pemeran utama terhadap vampir yang disukainya itu. Bagi penggemar cerita cinta romantis yang tidak bernuansa teenlit Indonesia, buku ini bisa dicoba. Nuansa yang ditawarkannya berbeda dengan cerita cinta yang selama ini ada dalam teenlit Indonesia. Bisa jadi, Twilight di negeri asalnya adalah teenlit (rimanya terdengar mirip…). Ada sekitar belasan karakter dalam cerita ini, tapi sebagian besar terasa “numpang lewat”, yang kadar “numpang lewat”-nya menurut saya sampai separah “karakter minor itu dibunuh baru deh jadi gejolak, tapi itu juga gak bakal lama-lama amat”. Tapi berhubung novel ini bersambung, saya agak berharap karakter-karakter minor tersebut nantinya lebih berkembang seiring dengan berjalannya cerita. (sejujurnya, saya paling kasihan dengan tokoh-tokoh vampir lainnya, keluarga Edward yang lainnya, mereka berperan banyak tapi terasa seperti tidak penting karena Bella hanya fokus pada Edward, Edward, dan Edward) Poin bagus untuk novel ini adalah deskripsi. Meskipun tidak seagung dan sekaya deskripsi dalam LoTR, deskripsi yang banyak dijabarkan di dalam cerita adalah jenis deskripsi yang memadai dan dapat diikuti dengan enak. Kemungkinan besar deskripsi bisa dilakukan dengan lancar karena sudut pandang orang pertama yang digunakan oleh pengarang. Kesimpulan akhir untuk novel ini, cerita cintanya memang luar biasa (silakan diintrepetasikan sendiri maksud “luar biasa” di sini
Hanya saja Bella sama sekali tidak menyadari bahaya yang menantinya, ketika hubungannya dengan Edward semakin akrab. Dan sanggupkah Bella berpaling dan meninggalkan Edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.
Kesan pertama saat menerima buku ini dari teman saya adalah… tebal… Agak mengerikan rasanya mendapat novel setebal ini.Saat pertama kali melihat buku ini tersegel di toko buku, pikiran pertama saat melihat kovernya adalah pikiran mengenai novel fantasi. Sesudah kata “fantasi” yang berkaitan erat dengan Harry Potter muncul dalam benak, saya melihat sinopsisnya dan hancur berkeping-kepinglah kata “fantasi” itu digantikan oleh kata “roman”.
). Jelas saya tidak akan menyuruh para lelaki membeli buku ini.
Buku ini lebih layak dikonsumsi oleh kaum hawa, itupun oleh mereka yang cinta mati pada roman dan ingin mendapat nuansa cerita cinta yang berbeda dari teenlit Indonesia.
Download
Posting Komentar
Jangan Bengong Aja Silahkan Berkomen disini..