5.28.2009

DR BUDI S WIDJAYA Ramuan Kadal Pereda Asma

Jangan anggap remeh kadal. Ramuan binatang melata yang hidup di semak-semak ini ternyata mampu mengatasi gangguan pada organ ginjal dan paru-paru bagi penderita asma, batuk, dan tuberkulosis (TBC).

Seperti dikemukakan dr Budi Sugiarto Widjaja yang praktik sehari-hari di RS Omni Medical Center dan Klinik Traditional Chinesee Medicine (TCM) Beijing, Jakarta, teori lima unsur Traditional Chinese Medicine (TCM) menyebutkan kadal yang banyak dijumpai di Asia, khususnya Asia Utara dan Tenggara bersifat asin dan netral. Fungsinya sebagai tonik bagi organ paru-paru dan ginjal.

"Dengan demikian, ramuan kadal mampu meredakan asma dan mengobati batuk berlendir. Bila dikonsumsi secara rutin, kadal juga mampu memperkuat kualitas ginjal serta mampu meningkatkan vitalitas seksual," kata dr Budi Sugiarto.

Ia menjelaskan, batuk menurut ilmu kedokteran China didefinisikan sebagai ke Sou Ke yang berarti banyak suara batuk tetapi tidak berlendir. Sebaliknya Sou tidak ada suara, tetapi banyak lendir.

"Batuk merupakan refleks otot ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Tarikan napas tak mendalam akibat ginjal yang dilambangkan dengan air, tak dapat bekerja sama dengan paru-paru, yang dilambangkan dengan logam," ujarnya.

Ditambahkan, logam menjadi kering karena air tak lagi membasahinya. Seakan-akan logam kekurangan kekuatan untuk menarik oksigen. Dengan dikuatkannya ginjal, paru-paru bisa bekerja normal. Ginjal sebenarnya yang menarik oksigen hingga ke dalam organ paru. Dengan demikian, ginjal meringankan kerja paru-paru.

"Ramuan batuk kadal diyakini mampu mengeluarkan lendir, membuat suara batuk tak terdengar lagi, dan tarikan napas semakin panjang. Bubuk kadal juga baik bagi penderita TBC, yang batuknya sudah berkepanjangan," tuturnya.

Dr Budi menuturukan pengalamannya saat masih berpraktik di RS Beijing, China. Ia menemukan banyak pasien asma dan batuk membandel di kalangan merokok. Kondisi kesehatan mereka terbilang lebih sehat bila dibandingkan pasien Indonesia. Padahal, nikotin dari rokok membuat kerja paru-paru melemah.
"Kondisi mereka, bisa saja terjadi karena rajin minum arak kuning dengan rendaman kadal," ungkap dr Budi Widjaya.

Menurut dr Budi, kadal juga diyakini mempunyai fungsi yang mirip dengan hormon testosteron. Bubuk kadal mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kadar gula darah, serta berfungsi sebagai antiaging atau antipenuaan. "Menurut penelitian di China, kadal mengandung protein, lemak, mineral dan kalsium," katanya.

Dr Budi menjelaskan proses pengolahan kadal menjadi ramuan pereda asma. Yaitu, buang seluruh isi organ tubuh kadal beserta sisiknya. Cuci bersih bagian tubuh yang tersisa, lalu dilebarkan. Tubuh yang melebar tersebut ditusuk dengan kayu bambu hingga rata dan tipis. Sesudah siap, panggang hingga kering dengan suhu rendah.

"Setelah kering, daging kadal siap digiling hingga berbentuk bubuk. Selanjutnya bisa dikonsumsi dalam takaran gram atau dimasukkan ke dalam kapsul," tuturnya.

Cara lain adalah gunakan 5 ekor kadal panggang dimasukkan ke dalam wadah berisi 5 liter cairan arak kuning. Diamkan selama satu malam, selanjutnya minum tiga kali satu sloki setiap hari.

Dr Budi mengingatkan, sebelum diolah menjadi obat, hendaknya buang bagian kepala dan ujung kaki kadal karena mengandung racun. Ekor adalah bagian yang paling berkhasiat dibanding bagian tubuh lainnya. Namun, ia tak menjelaskan alasannya.

Untuk mendapatkan khasiat pengobatan, dosis yang dianjurkan 3 kali sehari masing-masing 1-3 gram. Bila dalam bentuk kapsul, minum 3x3 sehari.
Manfaat ramuan kadal dirasakan benar oleh Bun Yuk Koi (76) yang menderita gangguan batuk. Beragam obat batuk dan antibiotik telah dikonsumsi, namun belum juga memberi kesembuhan. Akibat gonta-ganti obat batuk, ia merasa raut wajahnya seperti orang berusia 80 tahun!

Akibat lain, lambat laun rambutnya kian menipis karena mengalami kerontokan. Dari pemeriksaan dokter, gangguan lain yang dialaminya adalah melemahnya fungsi organ ginjal. Sementara Aa Kim (60), sepanjang tahun 2004 mengalami gangguan asma. Ia mengeluh tak mampu menarik napas dalam-dalam dan setiap pagi selalu bersin-bersin. Aa tak pernah mengeluarkan suara batuk meski merasa ada yang mengganjal di saluran napasnya.

Setelah berobat ke dr Budi Widjaya, Bun dan Aa mengonsumsi ramuan kadal. Bun diresepkan 3x4 kapsul kadal sehari selama 3 minggu, sedangkan untuk Aa 3x3 sehari selama sebulan. Hasilnya, mereka terbebas dari gangguan yang diderita.

Bun mengaku, baru dua hari mengonsumsi kapsul kadal, ia mampu mengeluarkan lendir, napasnya pun lega. Pada hari ke-21 ia tak lagi mengeluarkan suara batuk. Sementara Aa merasa kondisinya lebih sehat dan bugar.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Jangan Bengong Aja Silahkan Berkomen disini..

Alnect computer Blog Contest

Tukeran Link

Blog Iseng

SETETES HARAPAN ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO