8.09.2009

Mertuaku Garang, Diriku Malang

Menjalin hubungan dengan ibu mertua yang kurang bersahabat

Ada wanita yang beruntung memperoleh ibu mertua yang baik hati dan pengertian. Ibu mertua yang bisa mencintai menantunya apa adanya, sama dengan cintanya terhadap putranya sendiri. Mertua tidak hanya sekedar ibu dari suami, melainkan seperti ibu sendiri. Namun ada juga wanita yang bernasib mendapatkan ibu mertua yang ‘susah’. Kesusahan tersebut bisa beragam, mertua yang selalu merasa benar dan menganggap menantunya selalu salah, atau selalu memaksakan kehendaknya, atau bahkan memang benar-benar tidak suka pada menantunya.

Bila Anda termasuk kategori wanita yang terakhir, mungkin saja telah berhasil mencairkan hubungan antara diri Anda dan ibu mertua. Bila benar begitu, selamat untuk Anda, tentunya tidak sedikit usaha yang dikerahkan untuk memperbaiki hubungan Anda berdua. Namun bagi Anda yang masih membutuhkan sedikit bantuan, mungkin dapat mengikuti beberapa nasihat dibawah ini.

Kenali Sebab Ketidaksukaan Mertua pada Anda:

Sebelum dapat mengobati masalah, Anda harus mengenal sumber masalahnya. Tanyakan pada pasangan, kira-kira apa yang menyebabkan mertua bersikap dingin pada Anda. Atau perhatikan perilakunya, apa yang Anda katakan atau perbuat sebelum ia bersikap kurang ramah. Terkadang tanpa disadari ada sesuatu dari perbuatan kita yang kurang berkenan bagi orang lain, dan bila itu dapat Anda ubah tentunya dapat membantu memulai hubungan baik. Bisa juga pada dasarnya ibu mertua merasa kehilangan putranya – terlebih bila ia anak tunggal – dan merasa tidak suka pada wanita yang telah mengambilnya. Bila ini penyebabnya, yakinkan bahwa Anda tidak berniat menjauhkan suami darinya dan tunjukan niat ini dengan lebih banyak mengunjunginya atau mengikuti acara keluarga.
Mungkin saja ibu mertua memang tidak bisa begitu saja dekat dengan orang yang baru dikenalnya, dan sikap dinginnya kepada Anda memang karena dia belum merasa sepenuhnya nyaman pada Anda. Kita hanya bisa bersabar menunggu waktu dengan terus berusaha untuk mengakrabkan diri dengannya dan suatu saat nanti sikapnya akan cair.


Usahakan untuk Selalu Bersikap Baik dan Sabar:

Menjadi menantu yang baik, harus selalu bersikap hormat dan sabar terhadap mertua. Bila dia mengkritik cara berpakaian atau rumah Anda yang kurang bersih, terima saja perkataannya, tidak perlu berdebat untuk hal yang sepele. Sebaliknya, lawan sikap kurang bersahabatnya dengan kebaikan. Bawakan dia hadiah kecil saat berkunjung atau ajaklah berbelanja berdua saja. Sebisa mungkin turuti keinginannya, misalnya untuk mengantarkan dia ke rumah saudara atau kawinan. Rajinlah menelpon dia sekedar untuk mengobrol atau dengan alasan meminta nasihat tentang suami Anda. Tapi ingat, jangan sekali-kali menunjukkan 'kebaikan' yang berlebihan, ibu mertua akan melihat ketidaktulusan dan justru akan semakin curiga pada Anda. Cukuplah bersikap yang wajar.


Ada Saatnya untuk Melawan – dengan Dukungan Suami:

Bila ada perkataan atau perlakuan ibu mertua yang benar-benar menyakiti hati atau bila mulai mencampuri urusan rumah tangga, Anda tidak perlu mengalah dan menerima begitu saja. Tetapi teramat penting untuk mendapatkan dukungan suami sebelum Anda menghadapi mertua. Ceritakanlah masalahnya pada suami dan pastikan ia berada di pihak yang sama dengan Anda. Mintalah suami untuk berterus terang pada ibunya bahwa Anda tidak senang dengan tindakannya dan mintalah untuk tidak melakukan hal tersebut. Ibu mertua akan lebih dapat menerima kritik bila datang dari putranya sendiri.


Ada Saatnya untuk Menyerah:

Bila Anda telah menikah lebih dari 10 tahun dan Anda selalu baik padanya, selalu menerima kritiknya dengan sabar, dan selalu berusaha mendekatkan diri dengannya tetapi dia masih saja membenci Anda….Menyerahlah! Anda tidak akan bisa mengubah perilakunya walaupun Anda menyembah-nyembah dia sekalipun. Langkah yang terbaik adalah menerima kenyataan dan lanjutkan hidup Anda dengan sepintar mungkin berhubungan dengannya.

1 Comentário:

Anonim mengatakan...

Aku sudah 2 thn lebih menikah ..Cerita dia atas nyaris sama dengan nasibku... aku punya mertua diktator, dia selalu ikut campur urusan rumah tanggaku. Suamiku sangat patuh pada ibunya. Malangnya suamiku tidak pernah mendukung aku, dia selalu setuju dan mengikuti segala kemauan ibunya. Aku selalu disalahkan oleh suamiku apabila aku tidak patuh dan tunduk pada segala kemauan dan perintah ibunya. Aku seorang wanita karir dan punya latar belakang suku yang berbeda dengan suamiku. Suamiku selalu menuntutku agar jadi menantu yang taat pada kemauan mertua. Suamiku tidak pernah mau memahami kesibukanku dikantor. dia menyuruhku pindah dan tinggal dirumah ibunya dan aku menolak, semenjak itu suamiku suka marah padaku sampai sekarang suamiku selalu menampakkan wajah dendam padaku.... pernah kutanya kenapa dia bilang dia marah karena ibunya sudah tersakiti oleh penolakanku dan dia ingin melampiaskan marah orang tuanya padaku.

Posting Komentar

Jangan Bengong Aja Silahkan Berkomen disini..

Alnect computer Blog Contest

Tukeran Link

Blog Iseng

SETETES HARAPAN ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO